Aku dan Rasa itu

Senyuman yang aku kira terukir padu, mengembang dan mengecutkan otot-otot pipi aku tadinya sekarang sudah tiada.

Jiwaku yang tadinya amat terhibur dengan gelagat mereka itu tiba-tiba mengeluarkan perasaan yang amat sebu. Amat meruntun rasa.

Ini sudah ke berapa kali aku mengulangdengar pun aku sudah lupa.

Semoga aku tidak lupa solat asar.

_____________________________________________________________________________

Ini adalah paparan masuk tambahan. Ditulis pada Selasa 13/10/2009 jam 12.40 tengahari untuk menjelaskan punca perasaan sedikit tersentuh semalamnya seperti yang terpapar di paparan masuk di atas

KRONOLOGI RASA

1) Kali pertama aku melihatdengar, aku tergelak sambil tergolek..sambil menepuk-nepuk kepala dengan mengulang kata "Bodohnya, macam ni pun ada ke"

2) Kali kedua hingga ke ke empat kalinya aku masih rasa seperti rasa di atas cuma sudah tidak menepuk kepala akibat kepala sudah sedikit terasa sakit

3) Kali kelima, aku sudah berkeadaan seperti di keadaan paparan masuk asal ini. Aku sudah membisu. Menyingkap setiap maksud tersirat katanya. Mendalami setiap intonasinya yang syahdu dan lesu. Membayangkan aku di keadaannya...

Jiwaku jadi sebu. Sebu sesebu-sebunya.